Wakaf Tengku Suri Darwinsyah Peluang Dan Tantangan Manajemen Wakaf Era Industrialisasi
Abstract
Penelitian ini membahas tentang wakaf Tengku Suri Darwisyah; peluang dan tantangan manajemen wakaf era industrialisasi. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Kedudukan Nazhir pada manajemen wakaf T. Darwisyah awalnya adalah merupakan Nazhir perorangan dan kemudian selanjutnya Nazhir perorangan ini menjadi nazhir perorangan yang di wariskan oleh nazhir sebelumnya. Ada kecenderungan hal ini menjadi tradisi karena nazhir yang sekarang telah berencana mewasiatkan kenazhiran kepada anaknya. Terdapat perbedaan yang sangat keras antara nazhir perorangan ini ketika beralih menjadi nazhir organisasi yang disahkan BWI, Ketua Nazhir masih tetap berpegang bahwa dirinya nazhir yang sah dan nazhir yang disahkan BWI meskipun dirinya ditetapkan sebagai ketua nazhir tidak dapat diterima. Kondisi ini menyebabkan pengelolaan tanah wakaf menjadi tidak optimal dan terjadi miss manajement seperti tidak adanya perencanaan tentang pemberdayaan harta wakaf, tidak optimalnya distribusi dan tidak jelasnya alokasi hasil sebagaimana peruntukan wakaf, timbulnya upaya pengalihan wakaf dari pihak lain, berbagai keputusan kenazhiran yang tidak melalui rapat atau musyawarah kenazhiran, tidak adanya laporan yang jelas kepada pihak yang terkait. Kedua: Wawasan nazhir tentang pengelolaan wakaf sangat minim dan bahkan nyaris tidak ada hal ini terlihat dari tidak adanya pengorganisasian dalam pengelolaan wakaf. Nazhir cenderung tidak menyadari kedudukannya, bukan saja menjaga dan mengurus tetapi memberdayakan wakaf dengan manajemen yang baik. Ketiga, dalam strategi pengelolaan tanah dan harta wakaf didapati ada empat model strategi pengelolaan tanah dan harta wakaf. Strategi-strategi itu pada dasarnya menunjukkan pengelolaan tanah dan harta wakaf bersifat status quo dan cenderung ada sikap pembiaran dan pengaburan. Tidak ada didapati strategi empowering tanah dan harta wakaf. Keempat, Pengawasan dan Evaluasi terhadap pengelolaan wakaf. sangat minim bahkan dapat dinyatakan nyaris tidak ada, baik secara internal maupun eksternal.
Kata Kunci: Warisan, Wakaf, Ummat.
This study discusses the Tengku Suri Darwisyah waqf; opportunities and challenges of waqf management in the era of industrialization. The results of this study are: First, Nazhir›s position in T. Darwisyah›s waqf management was originally an individual Nazhir and then later this individual Nazhir became an individual Nazhir which was inherited by the previous Nazhir. There is a tendency for this to become a tradition because the present Nazir has planned to pass on this to his son. There is a very sharp difference between this individual nazhir when he turns into an organizational nazhir which is approved by BWI, the Chair Nazhir still maintains that he is a legal nazhir and a nazhir which is legalized by BWI even though he is designated as the nazhir chairman it is unacceptable. This condition causes the management of waqf land to be not optimal and mismanagement occurs, such as the absence of planning regarding the empowerment of waqf assets, not optimal distribution and unclear allocation of proceeds according to waqf designation, attempts to transfer waqf from other parties, various oversight decisions that are not through meetings or deliberation nazhir’s, there is no clear report to the parties concerned. Second: Nazhir›s insight into waqf management is minimal and even almost non-existent, this can be seen from the lack of organization in waqf management. Nazhir tends to be unaware of his position, not only guarding and managing but empowering waqf with good management. Third, in the waqf land and asset management strategy, there are four models of waqf land and asset management strategy. These strategies basically show that the management of waqf land and assets is a status quo and there tends to be an attitude of neglect and obscurity. There is no strategy for empowering land and waqf treasures. Fourth, Monitoring and Evaluation of waqf management. very minimal and can even be declared almost non-existent, both internally and externally.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.